Stroke Tidak Mengenal Usia, Bisa Menyerang Siapa Saja
Anton seorang pemuda yang bertubuh ideal, dia rajin olahraga, tidak minum alkohol juga tidak punya kolesterol yang tinggi, apalagi kencing manis. Pokoknya dia adalah karakter pemuda yang memiliki gaya hidup yang sehat. Tapi yang mengherankan suatu ketika dia harus terbaring di ranjang rumah sakit karena Stroke. Dari contoh diatas seolah membalikkan fakta selama ini bahwa penderita Stroke adalah mereka yang selalu berusia diatas 40 tahun.
Ada tiga hal yang menyebabkan Stroke terjadi yaitu : Pertama akibat kelainan pembuluh darah sejak lahir, pecahnya pembuluh darah akibat tekanan darah tinggi, dan terakhir akibat Aneurisma. Dilihat dari kasus di atas bisa jadi penyebab utama Anton terkena Stroke akibat Aneurisma. Aneurisma adalah penipisan dinding pembuluh darah yang diakibatkan plak atau kotoran yang menempel di dinding tersebut lepas. Lepasnya plak membuat dinding jadi menipis kemudian menggelembung dan pecah. Letak Aneurisma biasanya berada pada posisi pembuluh darah yang memiliki sudut-sudut atau belokan tajam. Salah satu gejala khas Aneurisma adalah nyeri kepala sangat hebat. Ketika ini terjadi, biasanya pembuluh darah tersebut belum pecah tetapi mengalami bocor halus. Rembesan darah yang kemudian menekan bagian saraf lain inilah yang menyebabkan rasa nyeri hebat. Aneurisma dapat didiagnosa dengan menggunakan Angiografi, yaitu pemeriksaan menggunakan kateter yang dimasukan ke pembuluh darah, dapat juga dideteksi dengan menggunakan CT Scan atau MRI.
Penderita Aneurisma dapat ditangani oleh Rumah Sakit yang punya fasilitas bedah saraf. Untuk penanganannya bisa operasi dan Endovaskuler. Pada operasi, digunakan teknik Clipping, caranya leher pembuluh darah yang menggelembung tadi dijepit sehingga darah mampat. Sedangkan teknik Endovaskuler yakni dengan menggunakan kateter dan memasukan coil yang berbahan logam yang dapat menyumbat Aneurisma. BELUM TERBUKTI Kasus Stroke, baik dikarenakan perdarahan maupun penyumbatan pembuluh darah otak, memerlukan penanganan yang komprehensif dengan melibatkan beberapa ahli.
Respond time untuk penanganan pada kasus Stroke merupakan faktor yg paling penting untuk mencegah kematian atau kecacatan. Sebagai contoh pada kasus Stroke karena penyumbatan, tiga jam setelah serangan disebut dengan istilah golden periode, periode waktu ini sangat penting untuk dilakukan intervensi yang bertujuan untuk membuka sumbatan. Di luar periode itu sangat riskan, karena bagian otak yang sudah keburu tidak mendapat aliran darah menjadi rusak, dan sangat berbahaya bila dipaksakan untuk membobol sumbatan dengan resiko terjadi perdarahan. Sampai saat ini belum terbukti secara medis adanya pencegahan yang bisa dilakukan secara instan misalnya dengan membersihkan pembuluh darah otak lewat metode "brain wash". Pembuluh darah di otak tidak seperti pipa PDAM yang jika kotor bisa digelontor air untuk melarutkan kotoran yang ada di dalamnya.