Our Caring Team

DUA KALI HIDUP SAYA DISELAMATKAN

Dua Kali Alami Kelumpuhan Disebabkan Oleh Saraf Kejepit


Harianto TW pernah dua kali mengalami kelumpuhan. Lumpuh pertama di tahun 2012. Ia bersyukur menemukan dokter di Surabaya yang berhasil menyembuhkan melalui operasi bedah saraf. Keberhasilan itu terulang ketika ia mengalami lumpuh kali kedua tahun 2016 lalu. Kejadian pertama tahun 2012, tiba-tiba bagian tubuhnya mengalami rasa sakit, mulai kedua tangan hingga menjalar ke seluruh tubuh yang mengakibatkan kelumpuhan total. “Saya syok, bayangkan biasanya bisa beraktivitas ke mana-mana tetapi tiba-tiba hanya bisa duduk di atas kursi roda,” kata pengusaha yang mengawali usaha di dunia hiburan dan kini beralih ke pupuk organik.

Di tengah kekalutan, teman dan kerabat menyarankan Harianto untuk berobat di Singapura, yang konon dikenal memiliki peralatan canggih. Dokter menjelaskan saraf yang di lehernya terjepit dan cara yang harus dilakukan dengan operasi. “Tapi saya membatalkan niat operasi karena dokter menjamin keberhasilannya hanya 50 persen saja,” cerita Harianto. Setelah kembali, dia mendapat kabar di Surabaya ada ahli yang melakukan operasi saraf terjepit. Ingin segera sembuh dari kelumpuhan dia langsung menemui dokter yang dimaksud. Dari konsultasi tersebut tim dokter meyakinkan prosentase keberhasilannya 99 persen, sehingga membuatnya langsung berani untuk operasi. “Setelah operasi usai seluruh tubuh saya langsung bisa digerakkan. Sekian minggu berikutnya sudah bisa berjalan seperti biasa,” kata dia.

Setelah sekian tahun berjalan, tak disangka pada tiga bulan yang lalu mengalami sakit dengan gelaja yang hampir sama seperti dulu. “Kaki kiri makin hari makin lemas disertai sakit dan sering mengalami kram, kadang terasa dari kaki sampai pinggul seperti ditarik,” ceritanya. Puncaknya, ketika dia ke Malaysia bersama rekan kerjanya, tiba-tiba kakinya lemas tak bisa berjalan, sehingga ia harus menggunakan kursi roda hingga pulang ke Bali.

Harianto kembali ke Surabaya dan diketahui saraf di tulang pinggangnya terjepit. “Kalau dulu sumsum leher, sekarang saraf pinggang terjepit. Akibatnya kaki saya tidak bisa digerakkan alias lumpuh,”ceritanya. “Saya bersyukur tiga hari setelah operasi sudah bisa berjalan,” ujarnya. Harianto berpesan kepada pasien di Indonesia jika mengalami gangguan kesehatan jangan terburu-buru memutuskan berobat ke luar negeri, karena dokter di dalam negeri juga tidak kalah jago. “Dua kali hidup saya diselamatkan tim dokter Brain & Spine Surabaya,” pungkasnya.